Pages

Subscribe:

Blogger Tricks

Friday 20 April 2012

Analisis Mesh


Yapp, kembali lagi untuk mengisi kekosongan waktu mari kita manfaatkan untuk belajar bersama. Kali ini Ars mau ngulang materi waktu kuliah smester I mata kuliah yang paling mematikan nih waktu itu, namanya Rangkaian Listrik I.. :D

Nah dsni Ars mau ngbahas soal tentang Teknik Menganalisis Rangkaian sobat, khususnya tentang Analilis Mesh. Kenapa ngbahas ini ya?hmm, ya Ars lg pengen ngbahas ini aja..hehehe..

oke mari langsung kita mulai aja deh.

Apa sih yang dimaksud Mesh itu??
Mesh adalah loop yang paling kecil atau loop yang tidak mengandung loop lain di dalamnya.
Kaya apa ya?
kaya gambar ini nih.




nah gambar di atas itu ada 2 mesh sobat, jadi udah tau kan.
 Tapiii, kalo cara ngitungnya gmna ya?
 ini dia langkah - langkahnya..
  1. Pastikan bahwa jaringan adalah sebidang. Jika tidak sebidang, maka analisis
    mesh tidak dapat dipakai.
  2. Buat diagram rangkaian yang rapih dan sederhana. Tunjukkan harga semua
    elemen dan sumber. Harga tahanan lebih disukai daripada harga konduktansi.
    Setiap sumber harus mempunyai simbol referensinya.
  3. Dengan menganggap bahwa rangkaian mempunyai M mesh, tentukan arus
    mesh searah dengan perputaran jarum jam dalam setiap mesh, i1, i2, … , iM.
  4. Jika rangkaian hanya mengandung sumber tegangan, gunakan hukum tegangan
    Kirchoff mengelilingi setiap mesh, samakan jumlah semua tegangan tahanan jika
    rangkaian hanya mempunyai sumber tegangan bebas, samakan jumlah semua
    tegangan tahanan di dalam arah jarum jam, dengan semua berlawanan dengan
    arah jarum jam, dan aturlah suku-suku tersebut, dari i1, ke iM. Untuk setiap
    variabel i1, i2, … , iM, jika belum berada dalam bentuk tersebut.
  5. Jika rangkaian hanya mengandung sumber tegangan, gunakan hukum tegangan
    Kirchoff mengelilingi setiap mesh, samakan jumlah semua tegangan tahanan jika
    rangkaian hanya mempunyai sumber tegangan bebas, samakan jumlah semua
    tegangan tahanan di dalam arah jarum jam, dengan semua berlawanan dengan
    arah jarum jam, dan aturlah suku-suku tersebut, dari i1, ke iM. Untuk setiap
    variabel i1, i2, … , iM, jika belum berada dalam bentuk tersebut.
Misal pada contoh soal :




Berapa nilai Ix?
jawab : 
 dengan mempergunakan hukum tegangan Kirchhoff pada mesh 3 :
Adanya sumber arus pada mesh 1 dan 2 menyebabkan kita menciptakan
mesh super, dan dengan mempergunakan hukum tegangan Kirchhoff
disekitar loop tersebut,
 Akhirnya, arus sumber dihubungkan dengan arus mesh yang dimisalkan
tersebut :
kemudian kita substitusikan persamaan (iii) kedalam persamaan (i), akan
didapat,
 dan pada persamaan (ii)
  Maka pada persamaan (iv) dan (v) :

 nah akhirnya ketemu kan jawaban berapa nilai Ix nya sobat, semoga postingan ini bermanfaat yaa..

bahan di ambil dari modul kuliah RL1 univ. Mercu Buana..

Monday 16 April 2012

Dasar - dasar Perancangan Kabel Listrik

Siang - siang di kantor lagi ga ada kerjaan, bingung juga mau ngapain, ya udah coba - coba buat blog aja deh.

Buat teman - teman semua, saya mau berbagi ilmu dari bukunya Ir. Sunarno M.Eng. , Ph.D. yang judulnya Mekanikal Elektrikal lanjut dalam Bab Installasi Listrik tentang dasar  - dasar perancangan Kabel Listrik, apa aja sih yang harus di itung biar kita tepat dalam memilih kabel yang akan digunakan? ini dia jawabannya teman.

  1. Kuat Arus Listrik
Kuat Arus Listrik merupakan objek yang menjadi pokok permasalahan dalam perancangan kabel installasi listrik. Untuk menghitung kuat arus listrik yang melewati kabel, perlu dibedakan antara installasi fasa satu dan fasa tiga.
  •  Installasi fasa satu
rumus yang digunakan untuk menghitung kuat arus listrik untuk installasi fasa satu adalah :

 I= P/(E x Cosθ)

dimana :
 I = Kuat arus listrik maksimum yang boleh dilewatkan (Ampere)
P = Daya beban terpasang (Watt)
E = Tegangan Terpasang (Volt)
Cosθ = Faaktor Daya

  • Installasi fasa tiga
rumus yang digunakan untuk menghitung kuat arus listrik untuk installasi fasa tiga adalah :

I =P/(1.732 x E x L x Cosθ)

dimana : 
 I      = Kuat arus listrik maksimum yang boleh dilewatkan (Ampere)
 P      = Daya beban terpasang (Watt)
 E      = Tegangan Terpasang (Volt)
 Cosθ = Faaktor Daya
L = Panjang kabel (meter)
 
    2. Luas Penampang Kabel Installasi Listrik

Untuk menentukan kabel yang paling cocok digunakan adalah dengan menghitung luas penampang kabel installasi listrik.
Perlu dibedakan antara installasi fasa satu dengan fasa tiga :

  • Installasi fasa satu
Rumus yang digunakan untuk menghitung luas penampang kabel pada installasi listrik fasa satu adalah :

A = (2 x L x I x Cosθ)/(γ x u)

 dimana :
A         = Luas penampang minimum kabel (mm)
L         =  Panjang kabel (Meter)
I          =  Kuat arus yang melewati kabel (A)
 γ        = Hantaran jenis tembaga (ohm meter)
u        = Rugi - rugi tegangan (volt)
Cosθ = Faktor daya

  • Installasi fasa tiga
Rumus yang digunakan untuk menghitung luasa penampang kabel installasi listrik fasa tiga adalah :

A = (1.732 x L x I x Cosθ)/(γ x u)
dimana :
 A         = Luas penampang minimum kabel (mm)
 L         =  Panjang kabel (Meter)
 I          =  Kuat arus yang melewati kabel (A)
 γ        = Hantaran jenis tembaga (ohm meter)
 u        = Rugi - rugi tegangan (volt)
 Cosθ = Faktor daya

nah itu dia yang tertulis di bukunya, semoga dapat memberi pencerahan.. :)